LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 2 - 8 2014
Tanggal 2 - 8 2014
I. HASIL PENGAMATAN
Cuaca
cerah umumnya teramati pada pagi, sore hingga malam hari, sedangkan
siang hari mendung dan berkabut. Asap Solfatra berwarna putih, tipis
sampai dengan tebal, dominan tebal, tekanan lemah, tinggi asap solfatara
maksimum 650 m terukur tanggal 2 Mei 2014 jam 07.00 dari Pos PGM
Babadan. Suhu udara di Pos-pos Pengamatan G. Merapi berkisar antara 16 –
33 °C, kelembaban 56 – 96 % RH, kecepatan angin maksimum 23,4 km/jam,
dan arah angin dominan dari Barat– Timur. Pada minggu ini, suara
dentuman masih terdengar, dari Pos Kaliurang suara dentuman terdengar 10
kali, Pos Babadan 9 kali, dan pos Selo 1 kali.
Gambar 1. Puncak G. Merapi dari pos Kaliurang teramati asap solfatara berwarna putih tebal dan tekanan lemah.
Pada
periode minggu ini, kegempaan G. Merapi tercatat, gempa guguran
sebanyak 57 kali, MP sebanyak 25 kali, gempa tektonik 56 kali, gempa LF 9
kali, gempa LHF 1 kali dan gempa vulkanik sebanyak 3 kali. Dengan masih
terjadinya gempa LF dan LHF mengindikasikan bahwa suplai gas di G.
Merapi masih berlangsung. Statisti kegempaan yang terjadi fluktuatif di
atas normal.
Gambar 2. Kegempaan G. Merapi bulan Januari 2013 – Mei 2014
Deformasi
Deformasi
di G. Merapi berdasarkan data EDM (Electronic Distance Measurement)
dilakukan pengukuran dari pos pengamatan (Pos Kaliurang dan Pos Babadan)
masing-masing terhadap reflektor, RK2 dan RB3. Pada minggu ini, data
EDM (RK2) bervariasi antara -11 mm sampai dengan +8 mm (0,4 mm/hari);
RB3 berfluktuasi antara -3 mm sampai dengan +35 mm (4,2 mm/hari).
Pengukuran jarak reflektor bervariasi di bawah 1 cm (di bawah ralat
pengukuran). Deformasi tubuh G. Merapi yang dipantau secara instrumental
baik dengan menggunakan EDM dan tiltmeter tidak menunjukkan perubahan
yang signifikan.
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Jrakah, Kaliurang dan Babadan, Januari 2013 – Mei 2014.
Data
pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada
minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang
signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan -0,3 (tetap)
dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan 0,3 mikroradian,
sedangkan suhu alat rata-rata 20,03 0C. Data deformasi belum menunjukkan
adanya inflasi ataupun deflasi.
Gambar
4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun plawangan Januari 2013 – Mei
2014, sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan).
Hujan dan Lahar
Tercatat
pada minggu ini hujan masih terjadi di setiap pos. Intensitas curah
hujan tertinggi sebesar 23 mm/jam, selama 40 menit terjadi di pos selo
pada tanggal 5 Mei 2014. Walaupun hujan masih terjadi, namun intensitas
hujan rendah sehingga tidak menimbulkan adanya lahar di sungai yang
berhulu di G. Merapi.
Gambar 5. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari 2013 – Mei 2014
II. KESIMPULAN DAN SARAN
Rekomendasi
Dengan peningkatan status aktivitas G. Merapi dari “NORMAL” menjadi “WASPADA” kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana G. Merapi direkomendasikan sebagai berikut :
1. Kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
2. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitasG. Merapi akan segara ditinjau kembali.
3. Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan G. Merapi terdekat melalui
radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz atau ke kantor BPPTKG, jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192
4. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G. Merapi saat ini kepada masyarakat.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kejasamanya, kami ucapkan terima kasih.
sumber : @BPPTKG
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .