RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

4 Apr 2014

Home » » AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Tanggal 28 Maret - 3 April 2014

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Tanggal 28 Maret - 3 April 2014


 LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 28  Maret - 3 April 2014

I. HASIL PENGAMATAN
G. Merapi teramati cuaca cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang dan sore hari sesekali tampak cerah. Asap solfatara berwarna putih tipis, sedang hingga tebal, dominan putih tebal, bertekanan lemah, tinggi asap maksimum 700 m diukur dari Pos Jrakah pada tanggal 29 Maret 2014 pukul 05.50 WIB. Suhu udara di Pos-pos Pengamtan G. Merapi berkisar antara 18 – 31 oC, kelembaban 55 – 99 % RH, kecepatan angin maksimum 34 km/jam, dan arah angin dominan dari Timur ke Barat. Pengamatan di puncak G. Merapi pada tanggal 29 Maret 2014 menunjukkan bahwa suhu udara sebesar 20 – 21 oC  Angin tenang hingga perlahan dari Timur ke Barat.
 
Gambar 1. Cuaca di puncak G. Merapi tampak cerah pada tanggal 29 Maret 2014, pukul 05.58 WIB  


 
Gambar 2: Asap solfatara berwarna putih tebal tercatat di Kawah G. Merapi. Sumber asap solfatara dari dinding Kawah bagian Barat, sisi Barat Laut, sisi Utara (bawah sadel kawah Mati), dan di sisi Selatan.

Gambar 3: Paska aktivitas G. Merapi 27 Maret 2014, terlihat adanya perubahan di kubah lava pada sisi Barat Laut.
 
Paska terjadinya hembusan tanggal 27 Maret 2014, di sekitar di jalur pendakian dari Pasar Bubar ke bibir Kawah di dapati material lepas berukuran abu, pasir kasar, kerikil/lapilli, bolder dengan jarak sekitar 350 m dari puncak (Gambar 4). Abu teramati menempel di bongkah batu yang sudah terkena air hujan gerimis. Kerikil/lapilli berukuran antara 0.5 – 5 cm terdapat di sekitar G. Anyar pada jalur pendakian.
 
 Gambar 4: Paska terjadinya hembusan tanggal 27 Maret 2014, di jalur pendakian dari Pasar Bubar ke bibir Kawah di dapati material lepas berukuran abu, pasir kasar, kerikil/lapilli, bolder dengan jarak sekitar 350 m dari puncak Merapi.
 
 
Pada periode minggu ini, kegempaan G. Merapi tercatat gempa vulkanik sebanyak 2 kali dengan amplitudo maksimum 15 mm, durasi 10 detik; gempa guguran sebanyak 37 kali dengan amplitudo maksimum 12 mm, durasi 40 detik; MP sebanyak 10 kali, LHF 3 kali, dan gempa tektonik terasa 1 kali, amplitodo sangat besar sehingga overscale dengan durasi 110 detik. Gempa vukanik yang terjadi memiliki amplitudo maksimum 40 mm dan kedalaman 4 km dari puncak Merapi. Berdasarkan jenis dan jumlah gempa yang terjadi menunjukkan bahwa aktivitas G. Merapi dalam keadaan normal.
 
 
 Gambar 5. Statistik kegempaan G. Merapi Bulan Januari  2013 – Maret 2014.
 
Deformasi   
 
Deformasi di G. Merapi berdasarkan data EDM (Electronic Distance Measurement) dilakukan pengukuran dari pos-pos pengamatan (Pos Kaliurang dan Pos Babadan) masing-masing terhadap reflektor, RJ2, RK2 dan RB3. Pada minggu ini, data EDM (RK2) bervariasi antara +8 mm sampai dengan -4 mm (0,5 mm/hari); RB3 berfluktuasi antara +4 mm sampai dengan -6 mm (0,5 mm/hari). Pengukuran jarak reflektor bervariasi di bawah 1 cm (di bawah ralat pengukuran). Pengukuran EDM Reflektor RJ2 tidak dilakukan karena alat sedang dikalibrasi. Hasil ini menunjukan bahwa terjadi deformasi di tubuh G. Merapi, namun tidak signifikan.
 
 
Gambar 6. Hasil pengukuran  EDM Pos Jrakah, Kaliurang dan Babadan, Januari 2013 – April 2014

Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan -0,2 mikroradian dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan +0,5 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 20,01 °C. Data deformasi belum menunjukkan adanya inflasi ataupun deflasi.
 
 
 
Gambar 6. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun plawangan Januari 2013 – Maret  2014, sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan).
 
 
Hujan dan Lahar
 
Tercatat pada minggu ini curah hujan sudah mulai menurun di setiap pos. Intensitas curah hujan tertinggi sebesar 36 mm/jam, selama 40 menit terjadi di pos Kaliurang pada tanggal 29 Maret 2014.
 
 
 
 Gambar  7. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun plawangan Januari 2013 – April  2014,sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan).
 
 
 
II. KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status “Normal”.
  2. Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja, untuk menghindari kejadian hembusan gas, abu vulkanik, dan letusan freatik yang bisa terjadi setiap saat.
  3. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau ke
sumber : @BPPTKG
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .
Share this article :