RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

7 Mar 2014

Home » » AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Tanggal 28 Februari - 6 Maret 2014

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Tanggal 28 Februari - 6 Maret 2014


 LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 28 Februari - 6 Maret 2014

I. HASIL PENGAMATAN
Cuaca cerah teramati pada pagi dan malam hari, sesekali sore hari. Asap solfatara berwarna putih, tipis sedang hingga tebal dominan tebal, bertekanan lemah. Tinggi asap solfatara maksimum 400 m, posisi tegak, diukur dari pos Kaliurang pada tanggal 4 Maret 2014 pukul 06:30 WIB. Arah angin di Puncak G. Merapi dominan dari barat dengan tekanan lemah hingga kencang. Sedangkan disekitar pos-pos Pemantauan G. Merapi tercatat suhu udara berkisar 16 – 29 0C, kelembapan udara 23 – 99 % dan kecepatan angin 0 – 6,1 km/jam. 
 
Gambar 1.Cuaca cerah di sekitar G. Merapi dan nampak asap solfatara berwarna putih tebal , berketinggian 400 m, tegak , bertekanan lemah hingga sedang.

 Seismik
 
Pada minggu ini, kegempaan G. Merapi tercatat gempa guguran sebanyak 33 kali, MP 2 kali, tektonik 4 kali dan LHF 3 kali. Gempa LHF yang terjadi memiliki amplitudo maksimal 35 mm dan durasi 15 detik tanggal 28 Februari 2014. Berdasarkan jenis dan jumlah gempa yang terjadi menunjukan bahwa aktivitas G. Merapi dalam kedaan normal.
 
Gambar 2. Statistik kegempaan G. Merapi Bulan Januari  2013 – Maret 2014.
 
Deformasi   
 
Pemantauan deformasi menggunakan EDM di G. Merapi dilakukan dari pos-pos pengamatan (Pos Jrakah, Pos Kaliurang dan Pos Babadan) masing-masing terhadap reflektor RJ2, RK2, RB1. RJ2 fluktuasi antara +1 mm sampai dengan -3 mm, perhitungan akhir 3 mm (0,4mm/hari), (RK2) fluktuasi antara +3 mm sampai dengan -3 mm, perhitungan akhir +2 mm (0,28 mm/hari); (RB1) fluktuasi +4 mm sampai dengan -3 mm, perhitungan akhir +3 mm (0,4 mm/hari). Pengukuran jarak reflektor bervariasi di bawah 1 cm (di bawah ralat pengukuran). Hasil ini menunjukan bahwa terjadi deformasi di tubuh G. Merapi, namun tidak signifikan.
 
Gambar 3. Hasil pengukuran  EDM Pos Kaliurang, Babadan, dan Selo bulan Januari 2013 – Maret 2014
Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan -0,3 mikroradian dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan 0 mikroradian (tetap), sedangkan suhu alat rata-rata 19,26 ºC. Data deformasi belum menunjukkan adanya inflasi ataupun deflasi.
 
 
Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun plawangan Januari 2013 – Maret 2014, sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan). 
 
 
Hujan dan Lahar
 
Tercatat pada minggu ini hujan terjadi di semua pos dan di Puncak G. Merapi hampir setiap hari. Intensitas curah hujan tertinggi sebesar 36 mm/jam, selama 80 menit terjadi di pos Jrakah pada tanggal 5 Februari 2014, sedangkan Intensitas curah hujan di sekitar Puncak G. Merapi (Pasar Bubar) tercatat sebesar 83 mm/jam selama 126 menit. Dikarenakan intensitas curah hujan dan durasinya yang lama, lahar terjadi di sekitar sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi.
Beradasarkan pengamatan CCTV K. Woro teramati  lahar pada tanggal 5 Maret pukul 14:20,  dengan ketinggian 3 m, melewati DAM Karangbutan, Desa Sidorejo, Kec. Kemalang, Kab. Klaten. Sedangkan pos Kaliurang melaporkan pada pukul 14:45 terjadi aliran di K. Gendol dengan kapasitas sedang sampai di Dusun Maggong. Pos Babadan pada pukul 14:15 terdengar hujan puncak, terlihat aliran kecil di K. Senowo I. Sedangkan pos Jrakah melaporkan pada jam 14.40 Kali Apu banjir lahar mengakibatkan 2 truk dan 1 ekskavator hanyut dan terjadi tanah longsor di tebing tegalan sebelah barat pos Jrakah tercatat 1 rumah rusak.
 
Gambar 5. Lahar yang terjadi di K. Woro terekam oleh CCTV pada tanggal 5 Maret 2014 di DAM Karangbutan Desa Sidorejo.
 
 
 Gambar 6. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari  2013 - Maret 2014
 
II. KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status “Normal”.
  2. Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja, untuk menghindari kejadian hembusan gas, abu vulkanik, dan letusan freatik yang bisa terjadi setiap saat.
  3. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

Via  @BPPTKG
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .
Share this article :