MAGELANG - Plt Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah, Kuswan Hadji, dilaporkan ke polisi oleh empat pimpinan definitif
dan alat kelembagaan DPRD karena diduga memalsukan stempel logo DPRD
Kabupaten Magelang.
Dalam laporan tersebut, empat pimpinan definitif baik ketua dan tiga wakil ketua bertindak sebagai pelapor. Mereka juga didampingi penasihat hukum, Wasit Wibowo.
Laporan itu diterima Kapolres Magelang, AKBP Murbani Budi Pitono, dan Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Saprodin, di Aula Mapolres Magelang.
“Keaslian cap stempel ditunjukkan lambang bintang berlubang. Sementara stempel yang palsu lambang bintang tanpa lubang, sehingga tinta memenuhi lambang bintang tersebut,” kata Wasit, Kamis (2/1/2013).
Dia menduga pemalsuan stempel itu berawal dari pengajuan non-aktif empat pimpinan definitif karena mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Pilbup Magelang 2013. Setelah mereka non-aktif, ditunjuk pimpinan sementara yang diketuai Kuswan Hadji.
“Saat pimpinan definitif kembali menyatakan aktif, ketua sementara justru membuat cap stempel dinas yang baru,” ujarnya.
Dengan menggunakan stempel DPRD palsu tersebut, Plt Ketua DPRD Magelang diduga telah mengesahkan anggaran berbagai kegiatan dan menghabiskan anggaran senilai Rp800 juta.
Sementara itu, polisi belum dapat memberi keterangan lebih lanjut karena masih mendalami dan menindaklanjuti laporan tersebut.
(Puji Hartono /Sindo TV/tbn)
Sumber : Oke Zone
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .
Dalam laporan tersebut, empat pimpinan definitif baik ketua dan tiga wakil ketua bertindak sebagai pelapor. Mereka juga didampingi penasihat hukum, Wasit Wibowo.
Laporan itu diterima Kapolres Magelang, AKBP Murbani Budi Pitono, dan Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Saprodin, di Aula Mapolres Magelang.
“Keaslian cap stempel ditunjukkan lambang bintang berlubang. Sementara stempel yang palsu lambang bintang tanpa lubang, sehingga tinta memenuhi lambang bintang tersebut,” kata Wasit, Kamis (2/1/2013).
Dia menduga pemalsuan stempel itu berawal dari pengajuan non-aktif empat pimpinan definitif karena mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Pilbup Magelang 2013. Setelah mereka non-aktif, ditunjuk pimpinan sementara yang diketuai Kuswan Hadji.
“Saat pimpinan definitif kembali menyatakan aktif, ketua sementara justru membuat cap stempel dinas yang baru,” ujarnya.
Dengan menggunakan stempel DPRD palsu tersebut, Plt Ketua DPRD Magelang diduga telah mengesahkan anggaran berbagai kegiatan dan menghabiskan anggaran senilai Rp800 juta.
Sementara itu, polisi belum dapat memberi keterangan lebih lanjut karena masih mendalami dan menindaklanjuti laporan tersebut.
(Puji Hartono /Sindo TV/tbn)
Sumber : Oke Zone
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .