LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 3 - 9 Januari 2014
Tanggal 3 - 9 Januari 2014
I. HASIL PENGAMATAN
Cuaca
cerah di sekitar G. Merapi umunya pada pagi dan malam hari, sesekali
siang dan sore hari terjadi sesaat. Asap solfatara umunya berwarna
putih, tipis hingga tebal, tekanan lemah. Tinggi maksimum 600 m, arah
tegak di ukur dari Pos Jrakah pada tanggal 7 Januari 2014 pukul 05.05
WIB.
Gambar 1. Asap solfatara setinggi 600 m, terukur dari Pos Jrakah pada tanggal 7 Januari pukul 05.05 WIB.
Kegempaan G. Merapi tercatat adanya gempa guguran sebanyak 33 kali, gempa tektonik 4 kali, dan MP 8 kali. Gempa guguran yang terjadi memiliki amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 70 detik. Melihat jenis dan jumlah gempa yang terjadi menunjukan bahwa aktivitas G. Merapi dalam kedaan normal.
Gambar 2. Statistik kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2013 – Januari 2014.
Deformasi
Pemantauan
deformasi menggunakan EDM di G. Merapi dilakukan dari pos-pos
pengamatan (Pos Selo, Pos Jrakah, Pos Kaliurang dan Pos Babadan)
masing-masing terhadap reflektor RS1, RJ1, RK2, RB1. Reflektor RB1
(Babadan) terukur fluktuasi -1 mm hingga +1 mm, nilai perubahan jarak + 1
mm (0,01 mm/hari); RK2 (Kaliurang) terukur fluktuasi -4 mm hingga +8
mm, nilai perubahan jarak +2 mm (0,25 mm/hari); pengukuran dari Jrakah
(RJ2) terukur fluktuasi -8 mm hingga +7 mm, nilai perubahan jarak tetap;
Pos Selo (RS2) fluktuasi antara – 2 mm hingga + 6 mm dengan nilai
perubahan tetap. Hasil pengukuran jarak reflektor bervariasi di bawah 1
cm (di bawah ralat pengukuran). Hasil ini menunjukan bahwa terjadi
deformasi di tubuh G. Merapi, namun tidak signifikan.
Gambar3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, dan Selo bulan Januari 2013 – Januari 2014
Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan tetap dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan 0,3 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 19,36 0C. Data deformasi belum menunjukkan adanya inflasi ataupun deflasi.
Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun plawangan Januari 2014 sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan)
Hujan dan Lahar
Pada
minggu ini hujan terjadi hampir setiap hari di semua pos pengamatan G.
Merapi. Intensitas curah hujan tertinggi sebesar 57 mm/jam selama 40
menit terjadi di pos Ngepos pada tanggal 6 Januari 2013.
Gambar 5. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari 2013 – Januari 2014
II. KESIMPULAN DAN SARAN
- Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status “Normal”.
- Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja, untuk menghindari kejadian hembusan gas, abu vulkanik, dan letusan freatik yang bisa terjadi setiap saat.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .