LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
TANGGAL 25 - 31 Oktober 2013
TANGGAL 25 - 31 Oktober 2013
I. HASIL PENGAMATAN
Keadaan
cuaca cerah di sekitar G. Merapi umumnya pagi hari, sesekali sore dan
malam hari. Pada tanggal 25 Oktober 2013 cuaca relatif berkabut
sepanjang hari. Asap solfatara berwarna putih, tipis sedang hingga
tebal, bertekanan lemah. Tinggi maksimum asap solfatara 150 m condong
Barat diukur pada pukul 17:05 WIB dari Pos Jrakah pada tanggal 29
Oktober 2013..
Gambar
1. Morfologi Merapi dilihat dari sektor tenggara belum banyak
mengalami perubahan dibandingkan selama 3 tahun paska erupsi 2010.
Kegempaan G. Merapi tercatat gempa guguran 78 kali, MP 2 kali dan tektonik 5 kali. Pada minggu sebelumnya tercatat gempa guguran 51 kali, MP 1 kali, gempa tektonik 8 kali dan LHF 2 kali. Guguran yang terjadi memiliki amplitudo maksimal 140 mm dan durasi 90 detik. Melihat jenis dan jumlah gempa yang terjadi menunjukan bahwa aktivitas G. Merapi dalam kedaan normal.
Gambar 2. Statistik kegempaan G. Merapi Bulan Januari – Oktober 2013.
Deformasi
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, dan Selo bulan Januari – Oktober 2013
Data
pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada
minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang
signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan 1,2
mikroradian dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan -0,6
mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 20,11 °C.
Gambar
4.Hasil pengukuran tiltmeter stasiun Plawangan Januari – Oktober 2013,
sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan).
Hujan dan Lahar
Hujan
di sekitar G. Merapi terjadi dalam minggu ini tercatat disemua Pos
pengamatan dengan intensitas curah hujan tertinggi 65 mm/jam selama 55
menit tercatat di pos Ngepos pada tanggal 29 Oktober 2013.
Gambar 5. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari – Oktober 2013
II. KESIMPULAN DAN SARAN
- Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status “Normal”.
- Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja, untuk menghindari kejadian hembusan gas dan abu vulkanik yang bisa terjadi setiap saat.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
via @BPPTKG
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .