RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

18 Jun 2013

Home » » Jelang Ramadhan, Gunung Tidar Ramai Peziarah

Jelang Ramadhan, Gunung Tidar Ramai Peziarah

Makam Syeh Subakir yang berada di puncak Gunung Tidar Kota Magelang. Syeh Subakir adalah salah satu tokoh yang konon mempunyai pengaruh besar dalam perjuangan bangsa di Pulau jawa. Menjelang Ramadhan, dan hari-hari tertentu, makam ini banyak dikunjungi para peziarah. | KOMPAS.com/ Ika Fitriana
MAGELANG,- Gunung Tidar yang terletak di tengah Kota Magelang, Jawa Tengah memang tidak sepopuler Gunung Merapi di Kabupaten Magelang. Namun Gunung Tidar konon memiliki sejarah perjuangan bangsa Indonesia di pulau Jawa.
Di puncak gunung tersebut terdapat tiga makam tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh besar terhadap sejarah tanah Jawa. Antara lain makam Syeh Subakir, Kiai Sepanjang dan Kiai Ismoyo atau Kiai Semar.
Untuk sampai ke puncak Gunung Tidar, pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga yang tingginya lebih kurang 1,5 kilometer. Suasana alam di sana juga tergolong masih alami. Banyak tumbuh pohon pinus dan salak.
Menaiki anak tangga pertama pengunjung akan disambut puluhan kera yang hidup bebas di sana. Sampai di puncak, terdapat tanah yang cukup luas yang di tengah-tengahnya terdapat sebuah tugu. Di tugu tersebut tertulis huruf Jawa berbunyi "Sa" pada tiga sisinya. Tugu inilah yang dipercaya sebagai Pakunya Tanah Jawa atau pusatnya Pulau Jawa.
"Huruf tersebut bermakna Sapa Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya)," tutur Ibu Paiman, juru kunci Gunung Tidar saat ditemui Kompas.com, Selasa (18/6/2013).
Menjelang bulan Ramadhan, atau tepatnya di bulan Ruwah, Gunung Tidar selalu dibanjiri para peziarah. Baik dari Magelang maupun luar daerah, seperti Yogyakarta, Blitar, Lampung, hingga Palembang.
"Menjelang puasa ini, setiap pengunjung bisa sampai ratusan," jelas Paiman.
Selain itu, kata Paiman, pengunjung juga banyak yang datang ke Gunung Tidar setiap tanggal 1 Syura (Muharam). Sedangkan pada hari-hari biasa, kata Paiman, puncak Gunung Tidar akan ramai dikunjungi setiap malam Selasa Kliwon, malam Jumat Kliwon, malam Minggu Legi dan malam Jumat Legi.
Menurut Paiman, pengunjung datang tidak hanya pada siang hari, tetapi juga hingga tengah malam. Mereka juga tidak hanya datang dari kalangan agama Islam tapi semua agama dan golongan.
"Tujuan para peziarah itu macam-macam, ada yang berdoa, namun ada juga mereka berdoa untuk meminta hajat atau agar keinginan mereka terkabul. Seperti para pedagang hingga calon pejabat," kata Paiman.
Untuk menghindari niat pengunjung yang tidak baik, Paiman mengaku melakukan seleksi pengunjung yang akan menaiki puncak Gunung Tidar. Sebab, kerap ada pengunjung nekat melakukan pencurian dan perusakan makam.
Menurut Paiman, untuk perawatan makam-makam dan lingkungan Gunung Tidar dirinya hanya mengandalkan sumbangan sukarela peziarah. Menurutnya, selama ini belum ada bantuan dari pemerintah atau intansi lainnya.
Pengamatan Kompas.com, bangunan makam memang bisa dikatakan mewah untuk sebuah makam. Jalan menuju setiap makam sudah dipasang paving block. Tepat di sekitar makam Syeh Subakir juga dibangun musala, toilet dan pendopo yang berkeramik.
"Namun hingga saat ini kami masih kesulitan untuk pengadaan air bersih, sedangkan penerangan memang hanya di sepanjang anak tangga. Di makam memang tidak diperbolehkan," tutur Paiman. K11-1
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2013/06/18/18292918/Jelang.Ramadhan..Gunung.Tidar.Ramai.Peziarah?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
Share this article :