G. Merapi tampak cerah umumnya terjadi pada pagi hari, sesekali sore
atau malam. Pada minggu ini hujan masih terjadi enam kali dalam
seminggu. Angin di sekitar Merapi umumnya tenang pada sore hari, sedang
pagi hingga sore bervariasi perlahan hingga kencang terjadi pada Pos
Babadan dan Solo. Asap solfatara umumnya berwarna putih, tebal dan
tekanan lemah. Tinggi asap solfatara maksimum 500 m condong ke Timur
pada pukul 14:50 diambil dari Pos Ngepos pada tanggal 14 Juni 2013. Pada
minggu ini tercatat dua kali even hembusan terjadi di G. Merapi yaitu
tanggal 10 Juni 2013 dan tanggal 14 Juni 2013. Tinggi hembusan pada
tanggal 10 Juni 2013 yaitu 150 hingga 225 m, berwarna putih kecoklatan,
berhembus dari Timur ke Barat. Tinggi hembusan pada tanggal 14 Juni 2013
yaitu 500 m (Gambar 1), berwarna putih kecoklatan, berhembus kearah
Barat Daya membawa material berupa abu vulkanik yang sampai daerah
Pandan Retno, Pucang Anom dan sekitar Muntilan.
Gambar 1. Gambar 1. Hembusan yang terjadi pada tanggal 14 Juni 2013 dengan ketinggan 500 m, Teramati dari Pos Ngepos.
Secara umum kegempan yang terjadi pada minggu ini antara lain gempa guguran sebanyak 22 kali, MP 3 kali dan tektonik 26 kali. Berdasarkan intensitas kegempaan, gempa-gempa yang terjadi masih menunjukkan dalam batas normal. Kejadian hembusan gas yang pada tanggal 14 Juni 2013 terekam pada stasiun seismic Pasarbubar, Puncak G. Merapi Gambar 2 menunjukkan statistik kegempaan selama Januari 2012 hingga Juni 2013.
Gambar 2. Statistik Kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2012 – Juni 2013
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, dan Selo Bulan Januari 2012 – Juni 2013
Data pemantauan deformasi dengan pengukuran menggunakan tiltmeter pada minggu ini juga belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan antara alat yang berada di daerah Plawangan (Gambar 4). Perubahan data tiltmeter pada sumbu x yang mengarah ke Barat-Timur sebesar 0,3 mikroradian sedangkan sumbu y yang mengarah ke Utara-Selatan sebesar -0,1 mikroradian.
Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun Plawangan Januari 2012 – Juni 2013, sumbu X: arah Barat-Timur dan sumbu Y: arah Utara-Selatan dari stasiun Plawangan.
Hujan masih
terjadi dengan intensitas curah hujan tertinggi tercatat sebesar 34
mm/jam selama 85 menit terjadi di Pos Kaliurang pada 10 Juni 2013.
Walaupun hujan masih terjadi, namun tidak menimbulkan adanya lahar di
sungai yang berhulu di G. Merapi. Gambar 5 menunjukkan curah hujan di
setiap Pos Pengamatan pada Bulan Januari 2012 hingga Juni 2013.
Gambar 5. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari 2012 – Juni 2013
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal”.
III. SARAN
- Mengingat curah hujan masih tinggi masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
@BPPTKG