RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

25 Jun 2013

Home » » Indonesia Youth Media Camp #2

Indonesia Youth Media Camp #2


Para ahli demografi memperkirakan besarnya penduduk usia produktif (15-64 tahun)  akan mencapai sekitar 69% dari jumlah total penduduk Indonesia di tahun 2020-2030. Bonus demografi tersebut hanya terjadi sekali bagi sebuah bangsa dan terancam sia-sia jika penduduk usia produktif lebih banyak menganggur dan tidak memiliki penghasilan. Alih alih bonus, kondisi tersebut akan menjadi bebandan ancaman.


Menyikapi fakta tersebut, Kampung Halaman melihat banyak pula potensi remaja yang kurang diperhatikan oleh komunitas di sekitarnya.Remaja lebih sering diperlakukan sebagai obyek, daripada didorong menjadi subjek (pelaku perubahan) yang kritis dan kreatif.Untuk itu dibuat kegiatan Indonesia Youth Media Camp#2 (IYMC#2) 2013.

Indonesia Youth Media Camp #2 adalah melting pot bagi berbagai kultur,permasalahan remaja dan semangat kemandirian anak muda Indonesia yang diprakarsai oleh Yayasan Kampung Halaman.

Pada tanggal 24 Juni hingga 3 Juli 2013, 23 remaja dan fasilitator muda dari 11 provinsi di Indonesia berkumpul di DesaPenting Sari, Sleman, Yogyakarta. Mereka akan bertemu untuk merancang program sederhana bagi perubahan yang lebih baik di komunitas masing-masing dengan media sebagai alat bantu.
Kemandirian adalah tema besar tahun ini. Remaja mandiri bukanlah remaja yang tidak butuh bantuan. Mereka justru memerlukan pendampingan dan arahan yang mendorong mereka belajar  mandiri. Kemandirian dibagi lagi kedalam tema-tema kecil yang berangkat dari masalah riil yang diutarakan langsung oleh remaja sebelum keberangkatan mereka ke Yogyakarta.

Tema-tema kecil tersebut adalah pendidikan dan pekerjaan, kesehatan, remaja melek media, budaya dan identitas, bencana alam dan social serta korupsi

“Perubahan  yang digerakkan oleh remaja cenderung lebih bertahan lama bila dibandingkan dengan perubahan yang digerakkan dari ‘atas’. Hal itu dikarenakan proses melakukan perubahan menimbulkan keterikatan emosional dan besarnya rasa memiliki remaja pada komunitasnya. Rasa bangga muncul bukan karena menerima bantuan, tapi karena usaha dengan tangannya sendiri membuahkan hasil” jelasCicilia Maharani, DirekturKampungHalaman.

Peserta yang hadir terdiri dari remaja beserta fasilitator dari Yayasan Teratai Hati Papua (YTHP) Papua, remaja beserta fasilitator dari Komunitas Baileo Maluku, Kopro Film Palu, Komunitas Pasir Putih Lombok, Sekolah Rakyat Kami Sulawesi Selatan, Sanggar Teratai Indramayu, Komunitas Gurindam 12 dan DesaHarapan Jaya Pekanbaru Riau, Pesantren Raudul Ulum 1 Malang, Komunitas Gama 55 Yogya, Karang Taruna Wanci Mekar Tampomas Cibereum dan Komunitas Cigugur, InstitutStudi Islam Fahmina Cirebon dan PemudaWamena.

Ahli dan rekan-rekan peduli remaja yang akan mengisi sesi diskusi adalah Dian Herdiany sebagai Ketua Yayasan Kampung Halaman, Awan Sentosa dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Febri Triyanto dariTela-Tela Fried Casava, Illian Deta Artasari dari Indonesia Corruption Watch, Sari Mutiara Timur dari Yakkum Emergency Unit, Muhammad Zamzam Fauzanafi sebagai Dosen Jurusan Antropologi UGM, Gama Triono dari Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Combine Resource Institution (CRI) , Bayu Sapta Nugraha dari Radio komunitas-JalinMerapi, Jamaluddin Latif sebagai seniman teater Yogyakarta, Karang Taruna Bukit Putra Mandiri Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Yosep Anggi Noen sebagai sutradara dan penggerak komunitas lima enam film, DesaWisata Penting Sari, Koperasi Sedia Mulia Gunung Kidul dan Dagadu Djokdja.

Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi ajang sharing antara peserta dari beberapa wilayah yang hadir,serta nantinya Rakom akan memposisikan sebagai corong suara para komunitas yang ada.
Bayu Sapta N
Share this article :