RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

20 Des 2012

Home » » Peternak Butuh Pendampingan

Peternak Butuh Pendampingan

K FM Magelang- Usaha masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup yang sering ada kebutuhan tak terduga memang harus pintar-pintar di antisipasi dengan seksama untuk mencari usaha sampingan yang produktif.

Seperti yang dikalukan sekelompok warga di 3 dusun yakni Garonan,Banyubiru dan GunungGono yang ada di desa Banyubiru,Kecamatan Dukun,Kabupaten Magelang. Beberapa warga berkumpul menjadi satu meneruskan Kelompok Ternak Ngudi Waluyo yang sudah lama vakum tak berjalan.


Dalam 2 bulan ini kelompok ternak ini mulai merintis kembali usaha ternak Kambing Etawa sebanyak 13 ekor kambing yang berumur sekitar 4-5 bulan. Dengan modal swadaya beberapa anggota kelompok ternak ini membeli bibit kambing etawa seumuran 4-5 bulan dengan harga per.ekornya 1 juta rupiah dari pedagang,jadi total dana awal sekitar 13 juta rupiah dari swadaya. Untuk kandang bertipe panggung ini untuk sementara pinjam pakai dari salah satu warga yang ikut dalam kelompok ternak tersebut.
Yono salah satu anggota kelompok ternak yang kami temui menuturkan " Alasan mengadakan usaha ini bertujuan untuk mengisi kegiatan dan usaha sampingan demi mencukupi kebutuhan hidup walaupun masih dalam tahap belajar berternak kambing etawa ini".

Kambing etawa dipilih menjadi ternak kelompok ini karena mereka nilai lebih produktif dalam penggemukan dan peninggian kambing,dengan skema dirawat selama 5-6 bulan akan dijual lagi seharaga kisaran rata-rata per ekor menjadi 2,5 juta tergantung pemasarana.

Samapi saat ini mereka masih dalam tahap belajar berternak sesuai kemampuan dan masih membutuhkan pelatihan dan pendampingan dari pihak-pihak yang berkompiten dengan hal seperti ini. Untuk saat ini model pola pemberi makanan mereka memanfaatkan rumput yang ada disekitar,Batang pohon pisang (Debog) dan daun-daun bambu, dengan cara bahan makanan tersebut di cincang atau dipotong-potong lembut kemudian di fregmentasi dengan cairan fregmentasi yang di beli dari toko yang harganya masih cukup mahal. Pemberian makan yang dilakaukan sehari 2 kali ini yakni pada pukul 8 pagi dan 5 sore yang mana fregmentasi makanan di bikin selama 5 hari sekali. Sedangan kan untuk minuman sehari sekali pada tengah hari dengan pemberian air yang dicampur dengan vitamin khusus.
Untuk perawatan khusus memang tidak ada hanya dengan pemadian ternak sebulan sekali dan pembersihan kandang dan bawah kandang 3 hari sekali dimana kotoran kambing dan air kencing kambing masih dimanfaatkan sendiri oleh kelompok ternak itu sendiri untuk dimanfaatkan untuk pertania anggota ternak sendiri.

Untuk pemasaran memang belum sempat terpikirkan karena merarka masih banyak dalam tahap belajar sehinggan rencana merekan cuman akan di jual kembali ke penjual bibit itu sendiri,karena kambing ini jenisnya etawa yang di hitung nilai jualnya setahu mereka yakkni tinggi badan dan kesehatan ternak.

"Sebenarnya kita masih membutuhkan pelatihan dan pendampingan soal perawatan ternak dan pemasaran yang lebih baik kedepan itu bagaiaman,agar dalam perawatan jika terjadi hal seperti ternak sakit atau tidak mau makan bisa berkonsultasi kepada siapa dan kalau sudah dilatih akan tau mau bertindak apa,untuk pemasaran mungkin kita bisa dilatih manajemen pemasaran dengan penegeluaran yang bisa diminimalis", Tegas Yono.

Intinya mereka masih terkendala akan kepengetahuan akan Teknologi Ternak,Teknologi Pakan ternak (Fregmentasi),Cara pemeliharaan yang lebih benar dll. Harapannya akan ada pihak yang bisa membantu atas hal ini,dikarenakan usaha mereka mengundang pihak Penyuluhan Pertanian dan Perternakan Lapangan (PPL) belum kunjung datang.
Bayu Sapta Nugraha-Rakom K FM Magelang.
Share this article :