LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 12-18 September 2014
Tanggal 12-18 September 2014
I. HASIL PENGAMATAN
Cuaca
cerah di sekitar G. Merapi terjadi pada pagi dan malam hari, sesekali
pada sore hari, sedangkan siang banyak kabut. Asap solfatara tampak
berwarna putih, umumnya tipis, bertekanan lemah tinggi maksimal 375 m
diukur dari Pos Kaliurang pada tanggal 12 September 2014 pukul 10.10
WIB.
Gambar 1. Survey pengamatan Kawah Gunung Merapi pada tanggal 14 September 2014.
Survei pengamatan di puncak G. Merapi tanggal 14 September 2014 terjadi
perubahan morfologi kubah lava 2010 pada sisi timur laut, terdapat
lubang (gambar inset), dimana batuan di dinding dalam pada kawah
mengalami alterasi. Namun demikian dari lubang tersebut tidak terdengar
suara blazer.
Tabel 1. Data meteorologi di Sekitar Pos Pengamatan G. Merapi
Dalam
minggu ini kegempaan tercatat guguran sebanyak 41 kali dengan amplituda
maksimum 35 mm durasi 50 detik, gempa vulkanik terjadi sebanyak 1 kali
dengan amplituda maksimum 40 mm durasi 15 detik. Aktivitas kegempaan
dalam kategori normal dan relatif menurun dibandingkan minggu kemarin.
Gambar 2. Kegempaan Gunung Merapi bulan Januari 2013 – September 2014.
Deformasi
Hasil pengukuran deformasi EDM dari Pos Kaliurang reflektor 2 (RK2) fluktuatif antara
-5 mm sampai dengan +1 mm, perhitungan akhir -11 mm sedangkan reflektor Kaliurang 3 (RK3) memiliki nilai pengukuran fluktuatif antara -5 mm sampai dengan +2 mm dengan perhitungan akhir -6 mm. Gambar 3. menunjukkan grafik deformasi EDM dari reflektor Kaliurang 2 (RK2).
Pengukuran deformasi EDM dari Pos Babadan reflektor 1 (RB1) fluktuatif antara -15 mm sampai dengan +11 mm, perhitungan akhir -4 mm sedangkan reflektor Babadan 2 (RB2) memiliki nilai pengukuran fluktuatif antara -11 mm sampai dengan +11 mm dengan perhitungan akhir -4 mm.
Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan 0.4 mikroradian dan sumbu Y (arah Utara-Selatan) memiliki -0.1 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 18,14 0C. Kemiringan pada sumbu X (arah Utara-Selatan) pada tiltmeter Babadan memiliki perubahan kemiringan -0,1 mikroradian dan sumbu Y (arah Barat-Timur) +32.2 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 18,69 0C. Gambar 4. menunjukkan grafik deformasi tilmeter stasiun Plawangan dan Gambar 5. menunjukkan grafik deformasi tiltmeter stasiun Babadan.
Deformasi tubuh G. Merapi yang dipantau secara instrumental baik dengan menggunakan EDM dan tiltmeter tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
-5 mm sampai dengan +1 mm, perhitungan akhir -11 mm sedangkan reflektor Kaliurang 3 (RK3) memiliki nilai pengukuran fluktuatif antara -5 mm sampai dengan +2 mm dengan perhitungan akhir -6 mm. Gambar 3. menunjukkan grafik deformasi EDM dari reflektor Kaliurang 2 (RK2).
Pengukuran deformasi EDM dari Pos Babadan reflektor 1 (RB1) fluktuatif antara -15 mm sampai dengan +11 mm, perhitungan akhir -4 mm sedangkan reflektor Babadan 2 (RB2) memiliki nilai pengukuran fluktuatif antara -11 mm sampai dengan +11 mm dengan perhitungan akhir -4 mm.
Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan 0.4 mikroradian dan sumbu Y (arah Utara-Selatan) memiliki -0.1 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 18,14 0C. Kemiringan pada sumbu X (arah Utara-Selatan) pada tiltmeter Babadan memiliki perubahan kemiringan -0,1 mikroradian dan sumbu Y (arah Barat-Timur) +32.2 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 18,69 0C. Gambar 4. menunjukkan grafik deformasi tilmeter stasiun Plawangan dan Gambar 5. menunjukkan grafik deformasi tiltmeter stasiun Babadan.
Deformasi tubuh G. Merapi yang dipantau secara instrumental baik dengan menggunakan EDM dan tiltmeter tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang Januari 2013 – September 2014
Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun Plawangan Januari 2013 – September 2014,
sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara - Selatan).
sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara - Selatan).
Gambar 5. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun Babadan Januari 2013 – Sepetember 2014,
sumbu-X (arah Utara - Selatan) dan sumbu-Y (arah Barat-Timur).
sumbu-X (arah Utara - Selatan) dan sumbu-Y (arah Barat-Timur).
Hujan dan Lahar
Pada minggu ini tidak terjadi hujan di pos-pos pengamatan. Lahar tidak terjadi di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi.
Gambar
6. Grafik hasil pengukuran curah hujan di pos-pos pengamatan Selo,
Jrakah, Babadan, Ngepos dan Kaliurang hingga Januari 2013 – September
2014
II. KESIMPULAN DAN SARAN
Rekomendasi :
Dengan status aktivitas Gunung Merapi “NORMAL” kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut :
- Kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara direkomendasikan hanya sampai di Pasar Bubar, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Yogyakarta, 19 September 2014
a.n. Kepala Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi,Kepala BPPTKG
Drs. Subandriyo, M.Si
NIP 19620612 1 99003 1 001
sumber : @BPPTKG
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .