RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

28 Apr 2014

Home » » AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Tanggal 18 - 24 April 2014

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI Tanggal 18 - 24 April 2014

LAPORAN AKTIVITAS GUNUNG MERAPI
Tanggal 18 - 24 April 2014
I. HASIL PENGAMATAN
G. Merapi teramati cuaca cerah pada pagi, sore hingga malam hari, sementara pada siang hari mendung dan berkabut. Asap solfatara teramati berwarna putih, tipis hingga tebal dominan tebal, tekanan lemah. Tinggi asap solfatara maksimum 400 m terukur dari Pos PGM Kaliurang, PGM Babadan dan Jrakah tanggal 20 April 2014 jam 06:00 WIB. Suhu udara di Pos-pos Pengamatan G. Merapi berkisar antara 17 – 31 °C, kelembaban 45 – 99 % RH, kecepatan angin maksimum 15.8 km/jam, arah angin dominan Barat ke Timur. 
Gambar 1. Morfologi puncak G. Merapi dari Pos PGM Babadan tanggal 22 April 2014,perubahan morfologi puncak G. Merapi di lereng barat belum terlihat signifikan.   
 
Kejadian Hembusan 20 April 2014

Pada tanggal 20 April 2014 pada pukul 04.26 telah terjadi hembusan asap di G. Merapi terlihat secara visual di Desa Sewukan, Kecamatan Dukun, sedangkan Pos Pengamatan G. Merapi di Kaliurang, Babadan, Ngepos, Jrakah dan Selo tidak dapat melihat karena cuaca berkabut. Kejadian hembusan tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu vulkanik tipis ke sektor Tenggara, Selatan, dan Barat Daya dengan jarak maksimum 15 km meliputi Desa Glagaharjo, Balerante, Tegalmulyo, Kepurun, Sindumartani, Kaliurang, Hargobinangun, Sukoharjo, Jerukagung, Banyudono, Keningar, Krinjing, Sewukan, dan Tlogolele. Kejadian hembusan diikuti suara gemuruh terdengar di sekitar G. Merapi pada radius 6-7 km.Adapun kronologi terjadinya hembusan asap tanggal 20 April 2014 sebagai berikut :
  1. Tanggal 18 April 2014, Pukul 20.33 terekam gempa tektonik pada 151 km Barat Daya Gunung Kidul dengan kedalaman 10 km.
  2. Tanggal 19 April 2014, Pukul 08.00 – 20.00 terekan gempa tektonik jauh sebanyak 4 kali. 
  3. Tanggal 20 April 2014, Pukul 04.21 terekam gempa hembusan dengan durasi 20 menit.

  
 Gambar 2. Rekaman gempa hembusan di stasiun Pusunglondon, Puncak G. Merapi tanggal 20 April 2014 pukul 04.21 WIB durasi 20 menit

4. Pukul 04.26 – 04.40, terdengar gemuruh di sekitar G. Merapi dengan radius 8 km dari puncak. Hembusan asap secara visual teramati dari Dusun Sewukan, Kecamatan Dukun sedangkan Pos Pengamatan G. Merapi di Kaliurang, Babadan, Jrakah dan Selo tidak dapat melihat karena cuaca berkabut. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu vulkanik tipis ke sektor Tenggara, Selatan, dan Barat Daya dengan radius 15 km
5. Pukul 04.40 – 07.15, tidak terekam adanya kegempaan di G. Merapi.

Puncak Paska Erupsi 20 April 2014
Pada tanggal  22 April 2014, telah dilakukan survei di puncak G. Merapi  untuk melakukan pengamatan visual dan morfologi.  Adapun hasil survei sebagai berikut :

1.    Celah yang membelah kubah lava berarah N 320 0E semakin melebar ke arah Barat menjadi 70 m.
2.    Oksidasi kuat terlihat di sekitar pusat kubah lava yang diindikasikan oleh material terlihat berwarna kemerahan.
3.    Material baru hasil erupsi tanggal 20 Apri 2014 di sekitar Sadel kawah mati sulit diidentifikasi, material di dalam kawah tepatnya di sisi Barat cukup melimpah sedangkan di sisi Timur tidak terlihat adanya material baru. 
4.    Belum ditemukan adanya pertumbuhan kubah lava baru.

  Gambar 3. Pengamatan kawah di puncak G. Merapi 22 April 2014.

Pada periode minggu ini, kegempaan G. Merapi tercatat, gempa guguran sebanyak 26 kali dengan amplitudo maksimum 35 mm durasi 50 detik, MP sebanyak 10 kali, gempa tektonik 28 dan gempa hembusan sebanyak 3 kali. Gempa hembusan terbesar terekam pada tanggal 20 April 2013 pada pukul 04.21 WIB dengan amplitudo 80 mm dan durasi 20 menit.
 
 
Gambar 4. Kegempaan G. Merapi bulan Januari  2013 – April 2014.
 
Deformasi   
Deformasi di G. Merapi berdasarkandata EDM (Electronic Distance Measurement) dilakukan pengukuran dari pos-pos pengamatan (Pos Kaliurang dan Pos Babadan) masing-masing terhadap reflektor, RK2 dan RB3. Pada minggu ini, data EDM (RK2) bervariasiantara +8 mm sampai dengan -9 mm (0,75 mm/hari); RB3 berfluktuasi antara +7 mm sampai dengan -11 mm (0,5 mm/hari). Pengukuran jarak reflektor bervariasi di bawah 1 cm (di bawah ralat pengukuran). Hasil ini menunjukan bahwa terjadi deformasi di tubuh G. Merapi, namun tidak signifikan.
 
Gambar 5. Hasil pengukuran  EDM Pos Jrakah, Kaliurang dan Babadan, Januari 2013 – April 2014.
 
Data pemantauan deformasi menggunakan tiltmeter di Stasiun Plawangan pada minggu ini belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan. Sumbu-X (arah Barat-Timur) memiliki kemiringan 0 (tetap) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan) memiliki kemiringan 0,2 mikroradian, sedangkan suhu alat rata-rata 19,58 °C. Data deformasi belum menunjukkan adanya inflasi ataupun deflasi.
 
 
Gambar 6. Hasil pengukuran tiltmeterstasiunplawangan Januari 2013 –April2014, sumbu-X (arah Barat-Timur) dan sumbu-Y (arah Utara-Selatan).

 
Hujan dan Lahar
 
Tercatat pada minggu ini hujan masih terjadi di setiap pos. Intensitas curah hujan tertinggi sebesar 42 mm/jam, selama 65 menit terjadi di pos ngepos pada tanggal 22 April 2014. Walaupun hujan terjadi, namun intensitas hujan masih rendah sehingga tidak menimbulkan adanya lahar di sungai yang berhulu di G. Merapi.
 
 
 Gambar  7. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari 2013 - April 2014
 
 
II. KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status “Normal”.
  2. Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja, untuk menghindari kejadian hembusan gas, abu vulkanik, dan letusan freatik yang bisa terjadi setiap saat.
  3. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
  4. Mengingat saat ini  hujan masih terjadi masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.

    via ; @BPPTKG 
Silahkan di komentari menurut pendapat anda,karena komentar anda sangat bermanfaat bagi kami .
Share this article :