Cuaca cerah pada minggu ini berlangsung pada pagi, siang, sore dan
malam, tetapi pada pagi dan sore hari hanya termati sebentar. Kecuali
pada tanggal 9 Juni 2013, cuaca cerah terlihat sore hari saja. Hujan
masih sering terjadi, baik di puncak G. Merapi maupun pos-pos
pengamatan. Asap solfatara pada umunya berwarna putih, sedang hingga
tebal, dominan putih tebal. Tinggi asap maksimum 400 m condong ke Timur
Laut diukur dari Pos Selo pada tanggal 3 Juni 2013 pukul 08:45 WIB.
Pengamatan di puncak G. Merapi pada tanggal 6 Juni 2013, terlihat di
sektor Barat Laut kawah G. Merapi terdapat hembusan dengan diameter 30
m. Suhu lubang hembuasan sebesar 620 0C, diukur menggunakan alat kamera
termal.
Gambar
1. Morfologi G. Merapi sektor Barat Laut yang memperlihatkan lubang
hembusan dengan diameter 30 m (gambar A) Suhu pada lubang hembusan
sebesar 620 °C (gambar B).
Pada minggu ini, kegempaan G. Merapi mencatat adanya gempa VB sebanyak 1 kali, pada kondisi G. Merapi normal gempa VB ini jarang terjadi. Tercat gempa VB sebelunya terjadi pada tanggal 22 Mei 2013. Secara umum kegempan yang terjadi pada minggu ini antara lain gempa guguran sebanyak 17 kali, MP 5 kali dan tektonik 10 kali. Berdasarkan intensitas kegempaan, gempa-gempa yang terjadi masih menunjukkan dalam batas normal. Gambar 2 menunjukkan statistik kegempaan selama Januari 2012 hingga Mei 2013.
Gambar 2. Statistik Kegempaan G. Merapi Bulan Januari 2012 – Mei 2013
Gambar 3. Hasil pengukuran EDM Pos Kaliurang, Babadan, dan Selo Bulan Juli 2012 – April 2013
Data pemantauan deformasi dengan pengukuran menggunakan tiltmeter pada minggu ini juga belum menunjukkan adanya perubahan kemiringan yang signifikan antara alat yang berada di daerah Plawangan (Gambar 4). Perubahan data tiltmeter pada sumbu x yang mengarah ke Barat-Timur sebesar –0,1 mikroradian sedangkan sumbu y yang mengarah ke Utara-Selatan sebesar + 0,1 mikroradian.
Gambar 4. Hasil pengukuran tiltmeter stasiun Plawangan Januari 2012 – Juni 2013, sumbu X: arah Barat-Timur dan sumbu Y: arah Utara-Selatan dari stasiun Plawangan.
Hujan masih terjadi
dengan intensitas curah hujan tertinggi tercatat sebesar 33 mm/jam
selama 80 menit terjadi di Pos Kaliurang pada 9 Juni 2013. Walaupun
hujan masih terjadi, namun tidak menimbulkan adanya lahar di sungai yang
berhulu di G. Merapi. Gambar 5 menunjukkan curah hujan di setiap Pos
Pengamatan pada Bulan Januari 2012 hungga Mei 2013.
Gambar 5. Curah hujan di setiap pos pengamatan pada bulan Januari 2012 – Juni 2013
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental status aktivitas G. Merapi berada pada tingkat “Normal”.
III. SARAN
- Mengingat curah hujan masih tinggi masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
- Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
@BPPTKG