RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

13 Jun 2013

Home » » Gunung Merapi Punya Perilaku Baru

Gunung Merapi Punya Perilaku Baru

Gunung Merapi Punya Perilaku Baru
Merapi - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono mengatakan Gunung Merapi kini memiliki perilaku baru yakni menyemburkan asap. “Ini kelakuan Merapi yang baru,” kata dia, di sela simposium tentang pengurangan dan ketahanan risiko bencana di Hotel Sheraton Yogyakarta, Kamis 13 Juni 2013.

Ia mengatakan perilaku itu muncul setelah letusan terakhir pada 2010 lalu. Setelah erupsi itu, di puncak Merapi tak terbentuk kubah. Ini berbeda dengan letusan-letusan sebelumnya yang selalu meninggalkan kubah dan menjadi pelindung kawah.“Merapi sekarang telanjang,” kata dia.

Di puncak Merapi, menurut dia, faktor air dan panas berubah menjadi uap. Karena kini tak ada lagi penghalang, uap itu menyembur menjadi asap. “Dulu pakai topi, sekarang terbuka kawahnya,” kata dia.

Hujan abu tipis melanda lereng Merapi pada 10 Juni 2013. Di antaranya berlangsung di Ngadirojo, Tlogo Lele, Selo, Boyolali. Abu itu, menurut Surono, terjadi bersamaan dengan semburan asap di puncak Merapi. “Uap itu bawa teman,” kata dia. Di puncak gunung, “Temannya ya abu di sana.”

Petugas  Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sleman, Yulianto mengatakan, hujan abu tipis itu, tepatnya berada di Ngadirojo, Tlogo Lele. Meskipun ada hujan abu, sampai saat ini  juga belum ada dampaknya. "Dua kali embusan asap itu selama  sekitar tujuh menit," kata dia 10 Juni 2013.

Menurut Surono, masyarakat tak perlu cemas dengan perilaku baru gunung yang terletak di empat Kabupaten itu; Magelang, Boyolali, dan Klaten di Jawa Tengah serta Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kalau Merapi menyemburkan asap jangan heran,” kata dia. Status Merapi saat ini aktif normal.

Paska letusan itu, di puncak Merapi masih menyisakan material. Saat hujan deras berlangsung, material itu mengalir menjadi lahar. Menurut Surono, lantaran terbawa air hujan maka disebut lahar hujan, bukan lahar panas atau dingin. Selama mengalir di sungai tak ada masalah bagi masyarakat. Ini karena sungai-sungai yang berpangkal di puncak Merapi memang aliran lahar. “Kalau keluar sungai itu yang jadi masalah,” kata dia.

ANANG ZAKARIA | MUH SYAIFULLAH
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/06/13/058488113/Gunung-Merapi-Punya-Perilaku-Baru
Share this article :