RADIO KOMUNITAS K FM MAGELANG
GAWE ADEM LAN AYEM
Jln.Muntilan-Dukun,Km 5,Komplek Lantai 2 MTS Aswaja Dukun,Kecamatan Dukun

20 Des 2012

Home » » Keberadaan Radio Komunitas Saat Bencana Alam

Keberadaan Radio Komunitas Saat Bencana Alam


19 Desember 2012- Keberlanjutakan Program Tangguh Merapi (Tanggap dan Siaga untuk Harmony Merapi) yang dilakukan oleh radio komunitas yang tergabung dalam Jalin Merapi bersama Radio Komunitas dari Jepang yakni FMYY untuk 3 tahun kedepan terus berlangsung dalam pelatihan-pelatihan terhadap pegiat radio komunitas yang ikut program tersebut.

Radio komunitas yang tergabung dalam jaringan Jalin Merapi yang terletak di lingkar Gunung Merapi dari 4 Kabupaten 2 Provinsi di Indonesia yakni : Magelang,Boyolali,Klaten dan Sleman yang terletak di 2 provinsi yakni Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kelima rakom tersebut yakni Rakom K FM dari daerah Dukun,Magelang ,Rakom Lahar FM dari daerah Jumoyo,Salam,Magelang ,Rakom MMC FM dari Selo,Boyolali,Rakom Lintas Merapi dari Deles,Sidorejo,Kemalang,Klaten serta Rakom Gema Merapi dari Cangkringan,Sleman.

Rabu,19 Desember 2012 diadakan kegiatan pelatiahn untuk pegiat rakom yang diwakili setiap rakom 4 orang dengan spesifik 3 laki-laki dan 1 perempuan,Pelatihan yang diadakan dari rekanan program ini di Kantor CombineRI di daerah sewon,Bantul,Yogyakarta siang tadi dimulai pukul 09.00-17.00 wib.

Materi pelatihan yang diisi dengan berbagai sesi dan materi yakni sesi pertama yang diisi oleh Budhi Hermanto membahas soal Mengapa Radio Komunitas? ,yang intinya media yang digunakan kenapa radio komunitas,hal ini tidak untuk mensangsikan keberadaan rakom akan tetapi memancaing para pegiat rakom kenapa media untuk masyarakat komunitas radio harus melalui rakom,dalam sesi ini dapat memperoleh kesimpulan dimana peran serta rakom sendiri dalam masyarakat komunitasnya jauh lebih penting dan mengena,dan tercapai sebuah temua bahwa Radio Komunitas sebagai media perubahan sosial masyarakat komunitaasnya sendiri,maksudnya rakom akan berperan melalu media radio dan media lainnya yang mendukung yang mampu dilakukan oleh rakom sehinggan masyarakat tidak sampai melupakan culture budaya dan mencoba memnfaatkan media yang sudah ada di daerahnya sendiri.

Sesi kedua langsung disambung oleh Junichi ,salah satu pendiri dan pimpinan radio komunitas FMYY dari jepang yang membahas beberapa point tentang Keberadaan Rakom saat bencana alam. Dengan memancing para pegiat melalui rakom informasi dilakukan oleh siapa?,dari siapa? dan untuk siapa? ,hal ini tentunya pegiat rakom yang mengikutinya sudah hampir sama karena notabanenya rakom memang condok ke masyarakatnya. Dan tentunya dari 3 kunci pertanyaan tersebut akan memancing bagaimana rakom dapat dipercaya oleh masyarakat dan harus banyak berkoordinasi dan merangkul siapa saja dalam situasi tanda-tanda bencana alam,saat bencana,evakuasi,Rehap recond dan evaluasi terjadinya bencana dan pengurangan resiko bencana alam. Dalm konteks ini rakom harus lebih membuka diri dan menjemput bola istilahnya untuk lebih banyak merangkul masyarakat sekitar,pemda,relawan lokal dan dinas terkait dalam kebencanaan. Dan tidak kalah ketinggalan problematika rakom untuk sama-sama sharing yang dihadapi oleh rakom darisegi SDM,finansial dan ilmu/teknisnya,kebanyakan hampir sama dari segi SDM dan finansial menjadi kendala utama,akan tetapi hal itu banyak tidak begitu di ambil pusing dikarenakan dari niat utama berjuang dan sukarela,dan semua dalam proses penguatan komunitas dan kepercayaan masyarakat,nanti mereka percaya masyarakat komunitasnya yang akan ikut membantu memikirkannya. Dengan informasi yang akurat dan update,bermanfaat bagi masyarakat komunitasnya pastinya hal ini yang akan menjadi kunci kebersamaan komunitas. Trik juga yang dishare dari Junichi untuk maslah SDM penyiar saat bencana bisa mencari relawan siaran yang tentunya sebelumnya sudah diberikan arahan untuk situasi dan kondisi saat itu sehingga informasi tetap jalan dengan cara terupdate dan akurat dari masyarakat komunitasnya.

Tidak kalah pentingnya dalam sebuah kegaiatan bencana alam yang terpenting yakni komunikai melalui pesawat HalkyTalki,pada sesi ke-3 langsung mendatangkang senior orari Hendra.S rekan erat dengan jalin merapi yang memberikan banyak ilmu tentang etikan berkomunikasi melalui HalkyTalky(HT) yang point to point ataupun melalui repiter (pesawat pancar ulang) yang mana hal ini bisa menjadi modal dasar para pegiat rakom walaupun rakom di frekwensi FM akan tetapi saat bencana tidak bisa melepas meninggal atau berkoordinasi melalu HT.
Sekitar pukul 16.00 wib untuk sesi ke-4 ataupun sesi terkahir pada hari itu diisi soal pengguanaan media sosial dalam penyebaran informasi dengan metode jejaring sosial Twitter yang di fasilitatori A.Nashir selaku salah satu admind twitter @JalinMerapi sejak 2010 sampai sekarang. Dia memaparkan sekilas soal penyebarakan informasi melalui twitter yang di anggap twiiter bisa diibarakatkan informasi melalui kenthongan secara tradisional cuman berbeda dalam pengolahan dan segi teknisnya. Materi dasar soal twitter,update dan teknis lapangan sekilas dijelaskan kepada para pegiat radio komunitas. Sebenarnya masih dilanjut dengan sesi materi radio streming akan tetapi waktu yang sudah cukup sore,sehingga untuk materi ini bisa diuntur beberapa waktu selanjutnya.

Pelatihan ini tidak akan hanya berhenti samapi disini karena masih banyak lagi dan penguatan materi juga perlu yang dilakukan di pertemuan-pertemuan berikutnya,dan masih banyak kegiatan lagi yang disingkrunkan dengan pemerintahan desa serta Tim OPRB (Organisasi Pengurangan Resiko Bencana) tingkat desa yang ikut program ini.

Bayu Sapta Nugraha-Jalin Merapi
Via ( www.jrkjateng.org)
Share this article :